Beberapa bulan lalu, saya menyempatkan diri untuk solo travelling ke Manila, Filipina. kedengarannya mungkin aneh, tapi entah ide darimana Manila menjadi salah satu bucket list saya pada tahun 2018 - 2019 dan bersyukur sekali boleh diberikan kesempatan sekali untuk bisa berada disini. setelah mengumpulkan beberapa rupiah saya memberanikan diri untuk backpacker sendirian dengan budget pas-pasan di negeri yang letaknya pun saya tidak seberapa tahu, sesampainya di Manila, saya mencoba menjadi seperti warga lokal, makan makanan lokal, makan kaki lima, belajar dan mengunjungi situs-situs bersejarah, bahkan ke pasar tradisional, hmmm.. selama 7 hari berada di Manila, ada beberapa hal unik yang saya temukan di Kota ini,
1. Makan Fastfood dengan menggunakan sendok dan garpu
 |
Jollibee, salah satu fastfood terlaris di Philipinnes |
Akan sedikit kesulitan untuk menemukan fastfood seperti Kentucky ataupun McDonald di Manila, karena mereka punya fastfood andalan mereka yaitu Jollibee. penasaran dengan rasanya, saya singgah untuk makan siang di salah satu cabang Jollibee di daerah Intramuros (salah satu area dengan banyak bangunan peninggalan penjajahan), setelah mengantri kurang dari 5 menit, makanan saya pun telah siap. sambil mencari tempat duduk saya bertanya kepada salah satu karyawan yang berjaga "Permisi, boleh tunjukan dimana wastafel?" sedikit kebingungan akhirnya saya ditunjukan dimana wastafel, saya lalu langsung menikmati ayam goreng yang dominan rasanya gurih dengan saos berwarna coklat (Gravy), setelah menyantap sebagian menu, saya tersadar kalau sebagian besar pengunjung sedang melihat ke arah saya dengan muka yang bingung, ternyata cara makan sayang dengan menggunakan tangan dianggap tidak biasa bagi orang Filipina, saya mencari tahu ke beberapa fastfood lainnya seperti MCD dan KFC, ternyata sama.. semua makan menggunakan sendok dan garpu (Kecuali Burger) wow unik..
 |
Logo Jollibee |
2. Cita Rasa Kuliner yang sangat berbeda
 |
Jajanan di Manila yang menggunakan cuka |
Kuliner di Manila punya cita rasa yang unik dan berbeda dengan masakan Indonesia, di Indonesia kita lebih gurih, pedas, dan berbumbu, di Manila sedikit ringan, asin dan asam, karena itu di beberapa jenis masakan, cuka ditambahkan sebagai penyedap rasa atau sebagai saus.. hmm.. kamu bisa bayangkan kan rasanya? (Untuk Kuliner Manila ditunggu di blog berikutnya)
3. Extreme Food
 |
Balut: Philippines extreme food |
Balut dapat ditemukan di hampir setiap sudut kota temasuk didalam minimarket seperti seven eleven, Balut merupakan telur bebek yang telah menjadi embrio, disajikan dengan cuka dan garam saat memakannya, untuk satu butirnya dijual seharga Rp. 5.000 - Rp. 7.500 jika di Rupiahkan, makanan ini dikenal sebagai extreme food di dunia, banyak yang percaya makan balut dapat menambah stamina dan tinggi akan protein, untuk saya ini hanya makan sekali seumur hidup, hari kedua di Manila saya memberanikan diri untuk mencoba Balut, sesampainya di hotel dengan mengandalkan youtube dan bertanya ke penjual saya mencoba Balut dengan menambahkan garam dan cuka, first tastenya tidak terlalu buruk, seperti mekanan telur kuning rebus tapi sedikit geli karena kepala dan sayapnya sudah mulai terbentuk, hmm.. cukup satu gigitan dan saya sudh tidak meneruskan lagi karena after tastenya yang amis bahkan tidak hilang sampai keesokan hari.
 |
Balut dijual di Seven Eleven |
4. Lebih sering menggunakan bahasa Inggris daripada Bahasa Tagalog
 |
Magandang Umaga = Selamat pagi |
Satu minggu sebelum ke Manila, saya belajar bahasa Tagalog sedikit demi sedikit, menurut saya hal ini cukup penting dilakukan para traveler sebelum pergi ke suatu tempat agar lebih mudah saat berada di negara orang. tapi cukup kaget ternyata sebagian besar masyarakat Filipina fasih menggunakan bahasa Inggris, dan logat/pelafalannya mudah dimengerti, jadi tidak perlu takut mengenai bahasa saat berada di Manila
5. Kota penuh peninggalan sejarah
 |
Gerbang Fort Santiago |
Belajar menjadi warga lokal di negara orang artinya belajar juga tentang sejarah dari negaranya, sangat menarik karena di Manila sendiri masyarakat dan pemerintahnya sangat menghargai tempat-tempat bersejarah dan pahlawa mereka, beberapa situs bersejarah dijaga ketat oleh tentara dan dirawat. bahkan diManila terdapat satu area bernama Intramuros, yaitu satu area kota yang dikelilingi benteng sepanjang 0,67 KM peninggalan pada masa penjajahan, area ini juga digunakan sebagai pusat pemerintahan dan pendidikan di Manila.
 |
Benteng Intramuros |
6. Punya kendaraan khas warga Filipina
 |
Jeepney |
 |
Becak di Manila |
Kalau di Indonesia ada angkot dan becak, di Manila juga ada namanya Jeepney, tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, Jeepney juga melaju dan ngempil di sela-sela jalanan, cukup melihat tulisan tujuan dari Jeepney apakah sesuai dengan tujuan kita, harga sekali naik Jeepney cukup terjangkau hanya mulai dari Rp. 3.000, di Manila juga ada becak yang banyak kita temukan di area Intramuros dan pecinan, sekali naik berkisar Rp. 20.000.
7. Kota yang relijius
 |
Manila Cathedral |
Sekitar 81% penduduk Filipina adalah Katolik Roma, sehingga sangat mudah menemukan gereja Katolik di Filipina dengan arsitektur yang menawan, kamu bisa datang untuk beribadah atau hanya menikmati arsitekturnya dengan berpakaian sopan, tidak menggunakan celana pendek atau pakaian terbuka untuk menghormati, uniknya pada hari besar keagamaan seperti Jumat Agung atau Paskah beberapa tempat wisata atau mall akan ditutup secara penuh.
 |
Arsitektur Gereja Katolik Manila |
8. Mall terbesar di Asia Tenggara
 |
Mall of Asia |
 |
Area Taman Mall of Asia |
Mall Of Asia (MOA) diklaim sebagai mall terluas dan terbesar, bahkan di Asia Tenggara, menyempatkan untuk datang ke tempat ini, benar saja mall ini punya beberapa gedung dengan area outdoor yang menyambungkan antara gedung satu dengan gedung lainnya, dibelakang mall juga terdapat taman yang menyambungkan mall dengan pantai, tempat ini cocok dikunjungi pada saat sunset.
0 Komentar